Teori Produksi dan Penawaran Islam

 

Pengertian produksi

Produksi adalah kegiatan yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sosial secara umum. Pada dasarnya tujuan dan faktor adanya produksi adalah karena permintaan atau kebutuhan yang selalu ada.

Fungsi Produksi

Berdasarkan dari pengertian produksi yang sudah dijelaskan diatas, ada beberapa fungsi dari kegiatan produksi tersebut, yaitu diantaranya adalah :

 Menciptakan Nilai Guna

Kegiatan produksi memiliki fungsi untuk menghasilkan atau menciptakan suatu nilai guna dari suatu produk, baik itu barang atau jasa. Sebuah bahan baku yang mana awalnya tidak memiliki nilai guna, lalu barang tersebut melewati proses produksi sehingga barang tersebut mempunyai nilai guna.

Misalnya adalah:

  • Benang wol atau bahan-bahan yang lainnya, yang mana setelah diproses akan menghasilkan barang baru berupa sebuah pakaian atau lainnya.
  • Material kayu, pasir, batu, serta bahan-bahan lainnya, yang mana setelah diproses dapat dijadikan untuk membangun sebuah bangunan seperti rumah, gedung, dan lain sebagainya.

Menambah Nilai Guna

Kegiatan produksi juga mampu menambah nilai guna dari suatu barang, yang mana awalnya sudah memiliki manfaat atau kegunaan tertentu, lalu dengan adanya proses produksi, barang tersebut mempunyai nilai guna tambahan. Kegiatan tersebut bisa juga menghilangkan fungsi awal dari suatu barang sehingga menjadi fungsi baru.

Misalnya adalah :

  • Melakukan modifikasi terhadap kendaraan bermotor seperti mobil, motor, sehingga mempunyai kecepatan yang lebih baik dari sebelumya.
  • Melakukan renovasi terhadap sebuah rumah, sehingga menjadi sebuah bengkel restoran, dan lain sebagainya.

Tujuan Produksi

Berdasarkan pengertian dan fungsi diatas, adapun beberapa tujuan dari kegiatan produksi ini adalah sebagai berikut :

 Memenuhi Kebutuhan Masyarakat

Setiap masyarakat, baik individu atau organisasi pasti mempunyai berbagai macam kebutuhan untuk menjalankan kehidupannya. Seorang produsen melaksanakan kegiatan produksi tersebut untuk menciptakan produk atau untuk menambah suatu nilai guna dari sebuah produk agar kebutuhan dari masyarakat tersebut bisa terpenuhi dengan baik.

 

Teori Produksi Dalam Islam

Pengertian Produksi

Al Qur’an menggunakan konsep produksi barang dalam artian  luas. Al Qur’an menekankan manfaat dari barang yang diproduksi. Memproduksi suatu barang harus mempunyai hubungan dengan kebutuhan manusia. Berarti barang itu harus diproduksi untuk  memenuhi  kebutuhan  manusia,  bukan  untuk  memproduksi  barang  mewah secara berlebihan yang tidak sesuai dengan kebutuhan manusia, karenanya tenagakerja yang dikeluarkan untuk memproduksi barang tersebut dianggap tidak produktif.

Namun demikian, Al Qur’an memberi kebebasan yang luas bagi manusia untuk berusaha memperoleh  kekayaan  yang  lebih  banyak  lagi  dalam menuntut  kehidupan ekonomi. Dengan memberikan  landasan  rohani  bagi manusia  sehingga  sifat manusia yang semula tamak dan mementingkan diri sendiri menjadi terkendali.

Fungsi  Produksi

Pentingnya  peranan  produksi  dalam  memakmurkan  kehidupan  suatu  bangsa dan taraf hidup manusia, disebutkan dalam beberapa ayat dan hadits, seperti : Surat al Qashash ayat 73 “Supaya kamu mencari sebagian dari karuniaNya.”. Surat ar Rum ayat 23 :

“Dan usahamu mencari bagian dari karuniaNya.”  

Apabila dikaji secara  terperinci dalam AlQur’an, maka kita akan mendapatkan bahwa  penekanan  atas  usaha  manusia  untuk  memperoleh  sumber  penghidupan merupakan salah satu prinsip ekonomi yang mendasar di dalam Islam.

Dalam berbagai ayat AlQur’an telah merujuk secara singkat berbagai cara yang dibolehkan  bagi manusia untuk memanfaatkan  sumber  alam  yang  tak  ternatas dalam rangka  memenuhi  kebutuhan  manusia  yang  tak  terbatas.  Al  Qur’an  bukan  hanya membenarkan dan mengakui kenyataan bahwa umat Islam harus terus berjuang secara sungguh-sungguh  dan  terus mengingatkan  keadaan  sosial  dan  ekonomi,  tetapi  telah juga  mendorong  untuk meningkatkan cara dan teknik produksi agar orang/bangsa itu tidak ketinggalan dengan orang/bangsa lain.

Tujuan produksi

Tujuan  dari  kegiatan produksi   mencapai  dua hal pokok  pada  tingkat pribadi muslim dan umat Islam adalah :

a)      Memenuhi  kebutuhan  setiap  individu.  Di  dalam  ekonomi  Islam  kegiatan produksi  menjadi  sesuatu  yang  unik  dan  istimewa  sebab  di  dalamnya terdapat  faktor  itqan  (profesionalitas)  yang  dicintai  Allah  dan  ihsan  yang diwajibkan  Allah  atas  segala  sesuatu.  Pada  tingkat  pribadi  muslim, tujuannya adalah merealisasi pemenuhan kebutuhan baginya.

b)      Merealisasikan  kemandirian  umat,  hendaknya  umat  memiliki  berbagai kemampuan,  keahlian  dan  prasarana  yang  memungkinkan  terpenuhinya kebutuhan material dan spiritual.

Prinsip-prinsip Produksi dalam Islam

Al Qur’an dan hadits memberikan arahan tentang prinsip-prinsip produksi sbb

1. Tugas manusia di muka bumi sebagai khalifah adalah memakmurkan bumi dengan ilmu dan amalnya.

2. Islam  selalu  mendorong  kemajuan  di  bidang  produksi  melalui  penelitian, eksperimen dan perhitungan dalam proses pengambangan produksi.

3. Teknik produksi diserahkan kepada keinginan dan kemampuan manusia.

4. Dalam  berinovasi  dan  bereksperimen  prinsipnya  Islam  menyukai kemudahan, menghindari mudharat dan memaksimalkan manfaat.

Teori Penawaran Islami

Teori yang menerangkan hubungan antara permintaan terhadap harga adalah merupakan pernyataan positif yang disebut teori penawaran (penggunaan kata teori penawaran hanya untuk membedakannya dengan hukum penawaran). Dengan demikian, teori penawaran adalah "perbandingan terbalik antara penawaran terhadap harga, yaitu apabila penawaran naik, maka harga relatif akan turun, sebaliknya bila penawaran turun, maka harga relatif akan naik"   

Faktor-Faktor Penawaran dalam Islam

Dalam khasanah pemikiran ekonomi Islam klasik, penawaran telah dikenali sebagai kekuatan penting di dalam pasar. Penawaran sebagai ketersediaan barang di pasar. Penawaran barang atau jasa dapat berasal dari hasil impor (barang dari luar) dan produksi lokal. Mashlahah

Pengaruh mashlahah terhadap penawaran pada dasarnya akan tergantung pada tingkat keimanan dari produsen jika jumlah mashlahah yang terkandung dalam barang yang diproduksi semakin meningkat maka produsen muslim akan memperbanyak jumlah produksinya cateris paribus.

Keuntungan

Keuntungan meupakan bagian dari mashlahah karena ia dapat mengakumulasi modal yang pada akhirnya dapat digunakan untuk berbagai aktivitas lainnya.  Dengan kata lain, keuntungan akan menjadi tambahan modal guna memperoleh mashlahah lebih besar lagi untuk mencapai falah. faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan adalah anatra lain :

a. Harga Barang

Jika harga turun, maka produsen akan cenderung mengurangi penawarannya, sebab tingkat keuntungan yang diperoleh juga akan turun.

   b. Biaya Produksi

Jika biaya turun, maka keuntungan produsen pada penjualan akan meningkat yang seterusnya akan mendorongnya untuk meningkatkan jumlah pasokan pasar.

Dalam ekonomi Islam diketahui bahwa ada 4 hal yang dilarang dalam menjalankan aktivitas ekonomi, yaitu: MafsadahGhararMaisir, dan Transaksi Riba.

 

ANALISIS BIAYA PRODUKSI

Untuk menghitung Biaya Tetap Total / Total Fixed Cost (TFC) adalah dengan cara menambah Biaya Tetap / Fixed Cost (FC) dengan Biaya Variable / Variable Cost (VC).

Biaya total (TFC) adalah keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk membeli semua keperluan baik barang dan jasa yang akan digunakan dalam proses produksi demi menghasilkan / produksi suatu barang. Total fixed cost dihitung untuk memperoleh faktor produksi yang tidak dapat berubah jumlahnya.

1.      Biaya Variabel Total / Total Variable Cost (TVC) adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi variabel.

2.      Cara menghitung Biaya Tetap Rata-rata / Average Fixed Cost (AFC) adalah dengan cara biaya total dibagi dengan jumlah produksi.

3.      Cara menghitung Variabel Rata-Rata / Average Variable Cost (AVC) adalah dengan cara membagi Biaya Variabel Total (TVC) dengan jumlah produksi.

4.      Cara menghitung Biaya Total Rata-Rata / Average Total Cost (AC) adalah dengan cara Biaya Total dibagi dengan jumlah produksi.

5.      Biaya Marginal / Marginal Cost (MC) diperoleh melalui hasil penambahan Biaya Produksi yang digunakan untuk menambah produksi satu unit barang / produk.

Kurva isoquan

Isoquant merupakan salah satu kurva dalam perilaku produsen yang menunjukkan kombinasi antara dua faktor produksi yang menghasilkan jumlah produk yang sama. Perlu anda ketahui bahwasannaya faktor produksi merupakan salah satu aspek yang terpenting dalam kegiatan produksi, ketika faktor produksi tidak baik atau ada sebuah gangguan maka proses produksipun akan terpengaruh. Dalam dunia perekonomian atau dalam suatu perusahaan pasti ada banyak faktor produksi yang ada dan di sini kurva isoquant berusaha mencari kombinasi antar dua faktor produksi diantara banyak faktor untuk menghasilkan sebuah produk yang berkualitas dalam jumlah yang sama.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kurva Isocost

Suatu unit ekonomi berusaha untuk meminimumkan biaya, dengan demikian produksi harus menyesuaikannya. Berbagai kombinasi tenaga kerja dan capital yang membebani perusahaan dengan biaya dalam jumlah yang sama dinamakan isokos.

 

Gambar Kurva Isokos

Gambar Kurva Isocost

 

 


Untuk meminimumkan biaya produksi sejumlah output tertentu, unit kegiatan ekonomi harus memilih kombinasi input yang membebani biaya minimum (least cost combination). Kombinasi ini terjadi pada saat garis isokos menyinggung kurva isokuan atau sama dengan kurva keseimbangan produsen.

 

Keseimbangan produsen tercapai apabila kemampuan teknis dan kemampuan ekonomis sama. Isokuan menggambarkan kemampuan (kendala) produsen secara teknis dan isokos menggambarkan kemampuan (kendala) produsen secara ekonomis. Maka keseimbangan produsen dicapai melalui penggabungan kemampuan teknis dan kemampuan ekonomis. 

Hukum Penawaran

Bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi:

"Semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditawarkan.”

Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah (ceteris paribus).

 


 

 

Daftar Pustaka

http://mikroislampunyarina.blogspot.com/

https://semaur.com/pengertian-produksi-adalah/

http://abstraksiekonomi.blogspot.com/2013/07/pengertian-isokuan-dan-isokos-menurut.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Penawaran

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manfaat Tak Terbatas Internetnya Indonesia